Tempat sarat sejarah di Jakarta yang tersembunyi

Saat ini Jakarta sebagai ibukota Negara Indonesia sudah sangat ramai dan banyak aktivitas bisnis pengiriman barang berlalu lalang, ini membuat kondisi demografis Jakarta yang heterogen serta kondisi daerah yang semakin padat dengan pemukiman hingga gedung-gedung pencakar langit, dan membuat temperature semakin panas.

f8d6c788e5368d2370728c8c8c02d520
The Travel Monster

Jakarta juga memiliki permasalahan yang dimiliki oleh kota metropolitan yang tidak dapat dipungkiri. Tetapi, kota Jakarta tidaklah seburuk yang diduga. Jakarta merupakan kota yang mempunyai sejarah, Kota yang dibangun sejak zaman kolonial ini juga menyimpan banyak tempat tersembunyi yang mempunyai nilai sejarah.

Sebenarnya tempat sejarah adalah sudah menjadi bagain kota itu sendiri dan bisa menjadi tempat wisata untuk masyarakat yang berada di tengah pusat keramaian ibu kota dan saat ini tempat sejarah tersebut tidak diketahui banyak orang Jakarta, hingga kesannya tersembunyi. Berikut tempat sarat sejarah yang tersembunyi yang ada di Jakarta :

  1. Makan tokoh legendaris di Museum Taman Prasasti.
museum-taman-prasasti-jakarta-1152x759
Tamasya.id

Bagi kamu yang suka berwisata sejarah Jakarta tentu sudah tahu tentang Museum Taman Prasasti di Jalan Tanah Abang No 1. Museum ini didominasi oleh makam bergaya Eropa, khususnya Belanda.

Museum unik ini menyimpan koleksi nisan yang sebagian besar dipindahkan oleh jasa pengiriman dari pemakaman Nieuw Hollandse Kerk pada awal abad 19. Nisan yang dipindahkan ini ditandai dengan tulisan HK, Hollandsche Kerk.

Di kuburan yang mempunyai luas 1,2 hektar ini pernah dimakamkan jenazah aktivis muda nasional Soe Hok Gie (1942-1969), Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Raffles, Olivia Mariamne Raffles, Dr. HF Roll (1867-1935), Riboet alias Miss Tjitjih (1900-1965), dan lainnya.

Museum ini juga memiliki koleksi prasasti nisan kuno serta miniatur makam khas dari 27 provinsi di Indonesia, beserta koleksi kereta jenazah antik. Museum berbentuk terbuka ini juga menampilkan karya seni dari masa lampau tentang kecanggihan para pematung, pemahat, dan sastrawan yang menyatu dalam satu kompleks museum.

  1. Jejak pahlawan di penjara bawah tanah Museum Fatahillah.
Museum Fatahillah, Kota Tua (Old Town), Jakarta
Dimas Gandhi

Di balik kemegahan bangunan Museum Fatahillah ada sebuah sejarah yang mengerikan. Ada penjara bawah tanah di dua lokasi yang berbeda. Pertama di bawah gedung (sekarang sudah tidak bisa dimasuki karena tergenang air), dan halaman belakang (jeruji besinya masih terlihat dari luar). Tempatnya pengap, lembab, dan dilengkapi dengan jeruji tebal dan ganda. Nyaris tidak ada cahaya yang bisa masuk.

Di penjara yang terletak di halaman belakang masih tertinggal bola-bola besi yang siap diikatkan kepada narapidana. Banyak narapidana yang meninggal di sini pada masa kolonial Belanda. Beberapa pahlawan nasional pernah dipenjara di sini yaitu Pangeran Diponegoro, Cut Nyak Dien, dan Untung Suropati.

  1. Petak 9 di Glodok.
9-5-chinatown1
Novotel Jakarta Mangga Dua Square

Daerah Glodok di Jakarta terkenal sebagai tempat perdagangan dan pusat perbelanjaan dengan jasa pengiriman murah. Namun selain itu, daerah ini juga menyimpan banyak tempat indah untuk dikunjungi, Pecinan Petak Sembilan, tempat ini dapat menjadi alternatif tepat bagi kamu yang suka berjalan-jalan namun bosan dengan situasi hirup pikuk jakarta. Selain kental dengan sejarah etnis Tionghoa, Pecinan Petak Sembilan juga memiliki unsur modern yang membuatnya begitu unik untuk dijelajahi.Lokasi pecinan ini terletak di sepanjang Jalan Kemenangan III 13, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat. Selain ada klenteng, hiasan-hiasan ala Tionghoa juga banyak terlihat, apalagi saat Imlek dan Cap Gomeh tiba. Banyak pakaian dan makanan khas Tionghoa dijual di sini.

  1. Suara Bung Karno di Ruang Proklamasi Monas.
img_9240
auvijanfamily – WordPress.com

Tugu monumen nasional (Monas) menjadi objek wisata utama di Jakarta. Pengunjung umumnya datang ke Monas untuk menikmati puncak Monas dan ruang museum sejarah serta halaman Monas yang luas.

Dari sejumlah ruangan yang di Monas, ada sebuah ruangan yang khusus disediakan untuk mendengarkan pidato pembacaan teks proklamasi oleh Bung Karno. Ruangan itu dikenal dengan ruang kemerdekaan atau ruang proklamasi.

  1. Pohon mindi yang diawetkan di Ancol.
eca86959-4b3b-4278-afff-811670b07cc9_zpsb213d051
a little bit of my everyday

Saat ke Taman Impian Jaya Ancol, jangan lewatkan untuk mengunjungi Ereveld Ancol, pemakaman tempat dikuburkannya para serdadu Belanda dan masyarakat sipil Indonesia pro Belanda yang menjadi korban kekejaman penjajah Jepang di masa Perang Dunia ke-II.

Di dalam pemakaman ini ada sebatang pohon mindi yang mati dan telah diawetkan. Hanya batangnya saja tanpa sehelai daun pun. Ternyata pohon ini dulunya dijadikan sebagai tempat eksekusi 200 orang (Belanda dan sipil lokal) oleh tentara Jepang selama periode 1942-1945.

Kini di sekitar pohon tersebut dibuat tempat duduk dari batu granit memutar berbentuk setengah lingkaran. Di batang pohon tersebut terdapat prasasti bertuliskan Hemelboom (pohon surga) yang memuat penggalan puisi “For The Fallen” karya seorang penyair Inggris, Laurence Binyon.

  1. Planetarium di Taman Ismail Marzuki.
mostlyjakarta-com-taman-ismail-marzuki-jakarta-e1377498407814
JKTGO.com

Planetarium pernah menjadi tempat favorit destinasi wisata beberapa dekade lalu. Namun kini seiring belum ada pembaharuan teknologi yang ada, membuat tempat ini kurang diminati untuk dikunjungi.

Planetarium ini cocok untuk tempat belajar tentang dunia angkasa, karena di sini pengunjung bisa menyaksikan simulasi ruang angkasa di ruang utama. Namun seiring usianya yang sudah tua (didirikan tahun 1964), ada sejumlah fasilitas tidak lagi berfungsi yang membuat kenyamanan pengunjung pun berkurang.

 

Leave a comment